Langsung ke konten utama

Postingan

Pengalaman Puasa 22 Jam yang Tetap Nikmat di Eropa

Estimasi Waktu Baca:
Selain berkesempatan untuk memberi hak pilih untuk pertama kalinya pada Pemilu 2014 di Eropa, Juli ini saya juga merasakan puasa terpanjang selama hidup. Walaupun tidak bisa buka atau sahur dengan keluarga di Indonesia, tapi saya masih bisa melakukannya dengan host family yang sekarang. Alhamdulillah mereka muslim dan menjalankan puasa saat Ramadhan. Asiknya, setiap buka puasa di rumah, merekalah yang selalu masak. Saya kebagian menata piring dan membersihkan dapur saja. Walaupun sempat ada ketidaknyamanan antara saya dan host mom , tapi host parents ini masih memperlakukan saya dengan baik. Mereka juga selalu masak yang enak-enak dengan menu yang berbeda setiap harinya. Saya jadi bersyukur bisa mencicipi masakan Maroko dan kontinental dari mereka. Menu berbuka puasa dengan porsi jumbo Soal puasa tahun ini, host mom saya mengatakan adalah yang terlama di Belgia. Baru kali ini puasa jatuh di bulan Juni. Di Indonesia saya yang biasanya puasa 14 jam, disini jadi 22 ja...

Menyudahi Kontrak Au Pair Lebih Awal

Estimasi Waktu Baca:
Cerita au pair memang banyak yang menggembirakan dan seru, tapi banyak juga yang mengalami kisah sedih dan penuh penyesalan. Sekali lagi, tidak ada yang bisa menjamin kalau keluarga angkat benar-benar akan memperlakukan kita seperti seorang au pair, bukan nanny atau housekeeper . Bahkan seorang agensi pun, tidak bisa memberi jaminan apakah calon keluarga dan calon au pair itu baik atau tidak. Kadang saya juga mengutuki diri sebagai seorang Asia yang terlalu 'pakai perasaan'. Apa-apa merasa tidak enakan, terlalu banyak berpikir apakah omongan kita kasar atau berlebihan, padahal budaya Barat lebih condong bersikap blak-blakan dan terbuka. Perlunya speak up dan jujur tentang ketidaknyamanan ini sangat penting jika kita merasa ada masalah dengan keluarga angkat. Sejujurnya saya tidak punya masalah besar dengan keluarga angkat yang sekarang. Mereka masih memperlakukan saya dengan baik, menyiapkan makan malam, bahkan tidak pernah mengatur macam-macam. Masalah t...

Hal yang Harus Diketahui Sebelum Memutuskan Jadi Au Pair

Estimasi Waktu Baca:
Nyaris empat bulan saya disini, masih banyak saja tanggapan dan respon positif bahkan negatif dari orang terdekat saat tahu saya sedang di luar negeri. Ada yang menganggapnya wah sekali karena beruntung mendapatkan kesempatan ke luar negeri, ada juga yang menganggapnya biasa saja saat tahu pekerjaan saya sebagai au pair. Au pair bukanlah pekerjaan yang berjenjang karir, tapi menurut saya program ini bisa memberikan pengalaman yang keren sekali (atau bahkan buruk sekali). Au pair memang bisa disamakan dengan homestay, sebuah program pertukaran budaya yang ditawarkan oleh beberapa yayasan dan beasiswa di Indonesia. Bedanya, kita juga bisa mencari uang dari keluarga tersebut dengan membantu mereka mengurus anak, bersih-bersih, atau melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Upahnya? Jangan dikurs ke rupiah ya. Memang upahnya tergolong tinggi saat dibawa ke Indonesia. Tapi, biaya hidup di Eropa yang juga sama tingginya, menegaskan kalau upah yang kita terima ini seba...

Sebulan Pertama di Belgia

Estimasi Waktu Baca:
Finally , sudah satu bulan saya di Belgia. Lama meninggalkan blog, sekarang saatnya sharing lagi tentang serunya tinggal di salah sudut benua biru ini. Awal-awal kedatangan kesini, banyak pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya tentang Eropa. Mulai dari berapa banyak bule ganteng yang sudah saya temui, sampai bagaimana kehidupan saya pribadi sebagai au pair. Bagaimana perasaan setelah sampai Eropa, benua idaman semua orang di dunia? Alhamdulillah saya senang sekali, pastilah itu. Beberapa menit sebelum Qatar Airways, yang membawa saya sebulan lalu kesini, mendarat di bandara internasional Brussel, saya tidak berhenti mengucap syukur. Rasanya tidak percaya bisa ke Eropa dan melihat pemandangan dari atas langit yang keren sekali. Saat kedatangan saya kesini, Eropa sedang masuk awal musim semi. Pemandangan dari atas langit berpadu antara warna hijau dan cokelat yang sungguh menarik. Pepohonan hijau tampak mengelilingi rumah khas Eropa yang biasanya cuma bisa saya lihat d...

Mengurus Aplikasi Visa Au Pair Belgia

Estimasi Waktu Baca:
Hari Rabu, jam 14.45 saya sampai di Kedutaan Belgia. Karena halte busway Bundaran HI lagi tutup untuk proyek MRT, jadinya saya turun duluan di halte Sarinah dan mesti jalan kurang lebih 1,5 km ke Deutsche Bank Building. Padahal kalau turunnya di halte Tosari sebenarnya lebih dekat sih. Sebelum ke kedutaan saya memang sudah membuat janji dulu lewat telepon dengan resepsionisnya. Untuk membuat appoinment sendiri bisa dilakukan by phone atau email dan tidak terikat waktu.  Sebenarnya sih saya datang di jam genting, 15 menit lagi jam operasional kedutaan harusnya akan tutup. Tapi karena mbak resepsionisnya lagi baik (atau mungkin kasihan karena saya terlanjur sudah datang), jadinya beliau langsung memberikan saya nomor rekening untuk melunasi biaya pembuatan visa. Setor biayanya di Deutsche Bank yang ada di lantai 1 sebelah kiri (dari turun lift), isi form setoran, dan tunggu nomor antrian. Ambil tanda terima bank dan segera bawa lagi ke lantai 16. Biaya untuk membuat visa...

Pengalaman Legalisasi SKCK di Kedutaan Belgia via Biro

Estimasi Waktu Baca:
Setelah disibukkan oleh urusan kuliah, saya lagi-lagi harus disibukkan oleh pengurusan dokumen sebagai syarat untuk mengajukan aplikasi visa au pair ke Belgia. Setelah saya hitung-hitung, dari mengurus SKCK sampai melegalisasinya, saya membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari di Jakarta. Wah, saya mau apa di Jakarta dalam waktu selama itu? Lagipula kebanyakan waktu saya habis untuk menunggu. Makanya dari awal, saya sudah minta bantuan teman yang ada di Jakarta untuk membuatkan SKCK di Mabes Polri, lalu membayar biro jasa untuk melegalisasi dokumen. Kedutaan Belgia juga menunjuk beberapa biro jasa yang bisa membantu mengurus dan melegalisasi dokumen bagi yang tidak ingin repot. Daftar biro jasanya bisa dilihat di link ini. Dari hasil tanya-tanya harga sana-sini, saya memutuskan untuk menggunakan biro legalisasi dokumen JTC Indonesia yang lebih murah dari biro lainnya. Biro ini saya dapatkan dari hasil googling yang menarifkan harga 350ribu untuk legalisasi di Kemenlu + Kemenkum...

Membuat SKCK untuk Au Pair ke Belgia

Estimasi Waktu Baca:
Gara-gara salah perkiraan waktu, saya akhirnya terpaksa membuat SKCK di waktu-waktu mepet. Maklum, di bulan Desember dan Januari lalu saya masih sibuk mengurus ujian akhir skripsi, sampai cuma diberi waktu 5 hari untuk revisi, notulensi, jilid skripsi, dan daftar wisuda. Saya baru sempat mengurus SKCK di awal bulan Februari ini. Syarat untuk mengajukan aplikasi visa, salah satunya harus menyertakan police record atau SKCK yang berbahasa Inggris. Beberapa kali mencari info di internet, banyak yang mengatakan kalau SKCK yang diterima adalah SKCK terbitan Mabes Polri Jakarta. Tapi ada beberapa yang punya pengalaman, SKCK terbitan Polda pun dapat diterima.  Sebelum itu, saya sempat ke Polres Kota Palembang untuk menanyakan hal ini. Saya bertanya ke petugas, apakah SKCK dari Polres bisa langsung diteruskan ke Mabes Polri, mengingat kalau SKCK yang berlaku adalah yang berbahasa Inggris. Si petugas mengatakan kalau sebenarnya SKCK terbitan Polres sekarang jug...