Langsung ke konten utama

Postingan

Geocaching, Hobi Berburu Harta Karun Mengandalkan Informasi Geospasial

Estimasi Waktu Baca:
Sewaktu tinggal di Denmark beberapa bulan lalu, saya memang tipikal orang yang selalu mencari cara agar hari-hari terasa tidak membosankan. Kalau hanya diisi dengan nongkrong di bar, ngopi-ngopi, ataupun travelling setiap akhir pekan, rasanya terlalu monoton. Belum lagi biaya hidup di Denmark yang tinggi membuat saya harus berpikir ulang membeli segelas chai latte di kafe. Karena bosan bolak-balik Kopenhagen hanya untuk jadi anak nongkrong, akhirnya saya mencoba keluar dari zona nyaman, lalu memilih hiking ke hutan-hutan kecil yang tidak jauh dari ibukota. Lumayan, olahraga sekalian menyatu dengan alam. Lewat satu artikel berjudul " Fun Things to Do When You're Bored ", saya juga penasaran dengan ide geocaching yang katanya sudah populer di seluruh dunia dari tahun 2000-an. Geocaching  simpelnya adalah kegiatan yang melibatkan rasa suka cita di alam bebas; menggabungkan kecintaan terhadap kegiatan outdoor dan informasi geospasial yaitu SIG (Sistem Inform...

Bunny, Si Cowok Denmark Penakluk Hati

Estimasi Waktu Baca:
Saya sebenarnya bersumpah untuk tidak berkencan dengan cowok manapun lagi. Alasannya simpel, saya akan meninggalkan Denmark dalam waktu dekat. Lagipula, berkencan itu melelahkan. I'm fed up already! Aplikasi dating semacam Tinder sudah saya hapus sejak tahun lalu. Meskipun sering buka tutup OKCupid, tapi hanya situs kencan satu ini yang masih saya pertahankan. Saat bosan melanda, sering iseng saya buka walaupun tujuannya hanya untuk mengecek siapa yang mengunjungi profil saja. Suatu hari, saat mengecek profil, satu foto menarik perhatian saya. Bukan soal tampangnya, tapi matanya. Bukan warna biru seperti kebanyakan orang Denmark lainnya, tapi abu-abu muda yang sangat cantik dan berbeda. " Nice eyes. You're welcome ," kata saya mengawali sekalian mengakhiri obrolan. Jujur saja, tidak sekali ini saya mengirim pesan duluan ke cowok-cowok di situs kencan. Kalau profil atau foto mereka menarik, biasanya saya tidak malu memuji duluan. Tujuannya bukan breaking the ...

Gadis Filipina vs Gadis Indonesia di Eropa

Estimasi Waktu Baca:
Perlu saya garis bawahi, cewek-cewek Filipina merupakan pribadi yang tangguh, berani, dan sangat sayang keluarga. Bagi mereka, Eropa bukan hanya tanah impian, tapi juga tempat mengais rezeki. Tidak hanya Eropa, keberadaan mereka pun bisa terbilang banyak di negara maju seperti Singapura, Jepang, ataupun Amerika. Berbeda dengan para pejuang devisa negara Indonesia yang kebanyakan mendiami negara di Timur Tengah dan Cina Selatan untuk bekerja sebagai TKW. Para gadis Filipina biasanya mulai bekerja sebagai nanny , housemaid , ataupun perawat di luar negeri saat usia mereka menginjak 20-an. Jangan salah, meskipun bekerja sebagai pembantu rumah tangga, tapi beberapa dari mereka punya gelar sarjana, lho! Karena Filipina jajahan Spanyol dan Amerika, sangat diuntungkan dengan banyak sekali orang yang bisa berbahasa Inggris (dan Spanyol) walaupun mereka tinggal di desa. Tidak seperti orang tua Indonesia yang banyak melarang anak mereka merantau, orang tua Filipina justru kebanyakan m...

Mencari Cowok Ganteng di Cina

Estimasi Waktu Baca:
Di awal tahun ini, saya sempat jalan dengan seorang cowok Korea-Amerika yang datang ke Kopenhagen untuk urusan bisnis. Menyinggung sedikit soal percintaan, saya baru tahu kalau ternyata si doi pernah pacaran dengan cewek Cina selama beberapa tahun. "Waktu saya ke Chengdu, saya seperti artis," katanya. "Kenapa?" tanya saya sedikit skeptis dengan rasa percaya dirinya yang tinggi. "Cowok-cowok Cina tuh jelek-jelek, tahu gak sih?" " No!! Di Indonesia, cowok keturunan Tionghoa justru ganteng, keren, dan maskulin," kata saya sambil membayangkan muka VJ Daniel, Morgan Oey, Joe Taslim, ataupun anaknya Om Ferry Salim itu. "Iya, di Indonesia. Kamu sudah pernah ke Cina belum? Mantan saya saja sampai berkata begitu, lho." Membayangkan muka-muka ganteng pemain Meteor Garden ataupun MVP Lover, rasanya super mustahil kalau cowok Cina bermuka pas-pasan. Lagipula, masalah fisik kan relatif. Tidak hanya di Cina, di Eropa pun ti...

Mencontek Gaya Eropa, Belanja Murah di Indonesia

Estimasi Waktu Baca:
Beberapa hari yang lalu, seorang teman lama menghubungi saya via sosial media. Teman saya ini ternyata akan liburan selama beberapa hari ke Eropa. Gara-gara postingan tentang  pelajaran fashion , tiba-tiba saya merasa jadi fashion guru karena dicecar banyak pertanyaan tentang pakaian seperti apa yang cocok untuk dipakai di Eropa. Karena berencana liburan di pertengahan September, si teman sering kali menanyakan apakah cocok memakai boot dan mantel saat liburan ke Eropa di penghujung musim panas. Jawabannya, no ! Penghujung musim panas di negara empat musim tidak bisa diprediksi. Kadang lembab, tapi juga bisa sangat kering. Di Eropa Utara, suhu bisa sangat hangat di siang hari, tapi mendadak turun jadi 13 derajat di malam hari. Makanya ketimbang boot dan mantel tebal, membawa pakaian yang multifungsional saat liburan ke negara empat musim menjadi sangat mutlak. Kembali ke teman saya tadi, meskipun tipikal cewek stylish dan pandai berdandan, si doski sebenarnya seorang #P...

5 Alasan Semua Orang Menanti Musim Panas

Estimasi Waktu Baca:
Memasuki bulan Agustus, suhu musim panas di Eropa mulai sedikit bergeser menjadi hangat-hangat sejuk. Liburan ke Wina bulan lalu, saya mesti mengumpat dalam hati karena panasnya bisa sampai 34 derajat! Jujur, saya bukan penyuka musim panas meskipun sudah 20 tahun lebih tinggal di Indonesia. Walaupun musim panas identik dengan rasa bahagia dan suka cita, tapi saya juga benci hal-hal klasik seperti keringat, para serangga yang mulai girang beterbangan, ataupun kulit yang mulai gosong. Tapi sejujurnya, musim panas juga membawa warna tersendiri dalam satu tahun. Inilah alasan mengapa warga empat musim tetap mencintai dan selalu menanti musim panas!

Enaknya Jadi Au Pair

Estimasi Waktu Baca:
Kalau kamu belum tahu au pair itu apa, sebaiknya kamu baca dan mengerti dulu baik-baik konteks au pair itu sendiri. Bagi yang masih juga skeptis saat tahu au pair disamakan dengan babu, think! Think again!  Meskipun banyak sekali cerita tentang au pair yang terpaksa bekerja overtime ataupun kedapatan keluarga angkat yang mean , tapi keluarga angkat itu ibarat perusahaan. Tidak semua perusahaan memperlakukan karyawannya dengan baik. Tapi, kalau memang bernasib mendapatkan perusahaan oke, fasilitas dan perlakuan mewah pun tidak jarang akan didapatkan. Di postingan sebelumnya, saya pernah memberikan alasan mengapa kamu harus menjadi au pair setidaknya selama satu tahun. Selain mendapat kesempatan jalan-jalan keluar negeri dan belajar budaya baru, beberapa keuntungan berikut ini bisa kamu dapatkan langsung dari keluarga angkat.